PANDANGAN KOPERASI DARI SISI GENERASI Z DALAM LOMBA DEBAT PERKOPERASIAN JENJANG SMA/SMK SE KOTA YOGYAKARTA

Dinas Koperasi sukses mengadakan kegiatan “Semarak Hari Koperasi Ke-76 Tingkat Kota Yogyakarta” dalam rangka ulang tahun koperasi ke-76 yang berkolaborasi dengan gerakan koperasi di Kota Yogyakarta antara lain, Dekopinda, FKBY, BMT Absindo, Bank BPD DIY, Bank Jogja, BPJS Keetenagakerjaan, Koperkasa, Bank BPD Syariah, Kospin Jasa Syariah, Kospin Jasa, Koperasi Karyawan Mageri Urip, BMT Tamzis, KKB Yogyakarta, KSP Primadana, KSP Nasari, TAM Syariah, PRIMKOPPOLRESTA, Sentradana, Koperasi Mitra Abadi Jaya,  dan turut mengundang beberapa koperasi yang ada di Kota Yogyakarta. Acara diselenggarakan untuk memberikan daya tarik generasi Z akan pengetahuan tentang perkoperasian yang dipandang sebelah mata. Harapannya dapat memberi pandangan baik dan dapat di implementasikan untuk masa sekarang dan masa depan. 

Bapak Saifu Rijal, SH, MM., selaku ketua panitia Semarak Hari Koperasi ke 76 Kota Yogyakarta memberikan sambutan untuk mengawali acara dilanjutkan sambutan oleh Kepala Dinas Perindustrian Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta Bapak Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, S.H., M.Si.. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan dengan adanya lomba debat Jenjang SMA/SMK atau pada generasi Z ini mampu memberikan sudut pandang baru dan mampu mengajak generasi Z untuk aktif dalam berkopersi.

Lomba debat perkoperasian jenjang SMA/SMK menjadi kesempatan bagi para peserta dan masyarakat umum untuk memahami esensi mendalam tentang koperasi.  Berawal dari lomba tangkas terampil membuka ruang untuk generasi Z agar tertarik mengenal koperasi lebih dalam yang dianggap “kuno” baginya. Bahwasannya koperasi tidak hanya dilakukan oleh orang yang sudah dewasa/berumur tetapi bisa juga direalisasikan oleh kalangan muda. Seperti digitalalisasi koperasi dalam pemanfaatan teknologi digital untuk mengoptimalkan operasional dan informasi untuk meningkatkan efisiensi.

Kini koperasi tidak hanya fokus pada sektor keuangan, seperti koperasi simpan pinjam, namun  koperasi harus mulai terjun pada sektor riil seperti koperasi konsumen, produsen, jasa, dan pemasaran. Koperasi sektor rill berfokus pada kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa yang dapat dikonsumsi atau digunakan oleh anggotanya atau masyarakat umum. Koperasi sektor rill ini memiliki peran yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena dengan melalui kegiatan ekonominya tersebut, koperasi dapat membantu anggotanya untuk meningkatkan pendapatan, mendapat akses ke pasar, serta mendukung pengembangan secara kolektif.

Lomba debat perkoperasian Jenjang SMA/SMK se Kota Yogyakarta dalam rangka Puncak Semarak hari Koperasi ke 76 Kota Yogyakarta dimenangkan oleh SMA 1 Yogyakarta sebagai juara 1, kemudian disusul oleh MAN 1 Yogyakarta sebagai juara 2 dan SMK N 1 Yogyakarta sebagai juara 3. Juri lomba debat dari Dekopinda Kota Yogyakarta, Kesbangpol Kota Yogyakarta, dan Praktisi. Para peserta aktif menyampaikan pendapatnya secara komunikatif yang di sertai dengan data dan fakta yang mereka temukan.

Salah satu pendapat peserta mengenai minimnya anak muda yang aktif berkoperasi dikarenakan banyak anak muda yang masih memandang koperasi sebagai produk lama, yaitu sesuatu yang jadul dan kuno. Ditambah dengan adanya beberapa kasus negative terkait koperasi menambah kesan negative terhadap koperasi. Menurut riset jurnal ilmiah akuntansi dan keuangan dari IPB menyebutkan bahwa 41,9% generasi milenial enggan untuk bergabung dalam koperasi, banyak generasi muda yang lebih tertarik untuk membuka bisnis yang dirasa lebih menguntungkan dan daya saing cukup kuat seperti bisnis StarUp yaitu Shopee, Bukalapak, Tokopedia maupun Tiktok Shop. Sebaiknya koperasi bisa membuka bahkan mengembangkan inovasinya seperti koperasi yang bergerak di bidang travelling investasi dan hiburan di mana hal tersebut menjadi kebutuhan yang banyak dipilih oleh generasi milenial. Event yang berkaitan dengan koperasi namun tetap membawa corak-corak modern juga dapat menarik minat para generasi milenial. Namun kepala BEI Perwakilan Jogja menyebut bahwa investasi bodong semakin meningkat di DIY tahun 2023 hal ini membuat kaum milenial takut atau enggan aktif dalam koperasi.

Untuk meningkatkan keterlibatan anak muda dalam gerakan koperasi, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain:

1) Edukasi dan kampanye harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang manfaat koperasi sebagai alat ekonomi dan sosial yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan penyuluhan perkoperasian di sekolah-sekolah. 

2) Perlu ada program pemberdayaan khusus untuk generasi muda, termasuk pelatihan kewirausahaan, akses terhadap sumber daya dan modal, serta pendampingan dalam mengembangkan usaha koperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola usaha dalam Koperasi Siswa yang tetap diawasi oleh guru. Diharapkan dengan hal ini memberikan pengalaman baru kepada siswa tentang mengurus koperasi.

3) Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat harus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong anak muda untuk aktif dalam gerakan koperasi."

Siswa SMA/K yang aktif berpartisipasi dalam lomba debat perkoperasian memberikan perspektif mereka guna kemajuan koperasi di Indonesia yang lebih baik lagi. Melalui keterlibatan dalam kompetisi ini, diharapkan bagi generasi muda dapat sadar dan mengembangkan wawasan mendalam tentang pentingnya koperasi dalam memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.